Studi Epigenetik: Pengaruh DNA Terhadap Kesuksesan Manusia!

Ingin sukses? Ubah DNA Anda! Studi Epigenetik menunjukan bahwa pengaruh DNA terhadap kesuksesan manusia ternyata cukup signifikan. Boleh percaya boleh tidak.

Seberapa besar pengaruh DNA bagi manusia? Pernah mendengar istilah “Born to Success?” Konon kabarnya memang ada sebagian orang yang dilahirkan untuk sukses karena faktor bawaan DNA yang mempengaruhi sifat, persistensi serta tingkat optimisme mereka saat menghadapi persoalan yang diturunkan dari gen orang tuanya.

Pada dasanya DNA menyimpan, membawa, mendistribusikan dan menentukan informasi genetik, termasuk di dalamnya sifat bawaan, penyakit, virus dll yang diturunkan dari sel induk (orang tua) ke sel anak-anak serta keturunan mereka.

Pengaruh DNA Terhadap Kesuksesan Manusia

Apakah Anda tahu bahwa DNA Anda bisa mempengaruhi kesuksesan? Artikel ini mengungkapkan fakta ilmiah yang menarik tentang pengaruh DNA pada kesuksesan manusia!” Beberapa studi epigenetik menunjukan bahwa pengaruh DNA terhadap kesuksesan manusia cukup memainkan peran penting karena ikut menentukan pola dan cara seseorang berpikir serta bagaimana mereka merespon dan mengambil tindakan terhadap suatu persoalan.

Apakah itu Epigenetik?

Epigenetik adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari perubahan ekspresi gen yang tidak disebabkan oleh perubahan urutan basa DNA. Perubahan epigenetik bisa disebabkan oleh beragam faktor, seperti faktor lingkungan, diet, stres, atau paparan racun. Perubahan epigenetik tersebut bisa saja bersifat sementara atau permanen, namun tetap tidak mengubah urutan DNA dari asal-usul orang tersebut.

Contoh studi epigenetik pada kembar monozigot dan dizigot menunjukkan bahwa pola metilasi DNA pada kembar monozigot lebih mirip daripada pola metilasi DNA pada kembar dizigot. Hal ini menunjukkan bahwa pola metilasi DNA dapat diwariskan dari orang tua ke anak-anak.

Sementara penelitian epigenetik pada efek stres pada pola metilasi DNA. Hasil studi pada manusia telah menunjukkan bahwa stres dapat memengaruhi pola metilasi DNA. Misalnya, penelitian pada orang dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) menunjukkan bahwa mereka memiliki pola metilasi DNA yang berbeda dari orang tanpa PTSD – Dan masih banyak lagi contoh studi epigenetik terkait yang menunjukan pengaruh DNA terhadap kesuksesan manusia.

Evolusi Pengaruh DNA Terhadap Kesuksesan Manusia

DNA merupakan materi genetik yang menyusun semua makhluk hidup, termasuk manusia. DNA terdiri dari dua untai yang saling berpilin dan mengandung informasi genetik yang menentukan sifat dan karakteristik makhluk hidup tersebut. Perubahan DNA dapat terjadi secara alami atau berevolusi akibat faktor lingkungan.

Menurut studi epigenetik yang dilakukan oleh Bruce Lipton, PhD; pengaruh DNA terhadap kesuksesan manusia melalui serangkaian proses dimana sel-sel biologis gen tsb kemudian berevolusi mempengaruhi perilaku manusia melalui pengaruhnya pada struktur dan fungsi otak, yang pada gilirannya akan mempengaruhi bagaimana sesorang bergerak, berpikir, merasa, dan bertindak.

Sementara penelitian Dr. Daniel Amen yang mengklasifikasikan 5 tipe otak manusia juga menunjukkan korelasi kuat bahwa epigenetik ikut berperan dalam menentukan tipe otak manusia. Epigenetik dapat mempengaruhi tipe otak dengan mengubah ekspresi gen yang terlibat dalam perkembangan otak. Faktor-faktor seperti stres, trauma, dan diet bisa menyebabkan perubahan epigenetik yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan tipe otak tertentu.

Selain pengaruh DNA terhadap kesuksesan manusia, lingkungan juga memainkan peran yang penting dalam membentuk perilaku manusia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetika mempengaruhi sekitar setengah dari perbedaan dalam hasil tes kepribadian. Pengaruh yang di bawa oleh DNA ini merupakan salah satu contoh penyebab dan alasan mengapa orang miskin susah kaya – Persepsi mereka sudah dibentuk sejak kanak-kanak dari gen yang diwariskan oleh orang tuanya yang meyakini bahwa mereka yang berasal dari keluarga miskin akan susah menjadi kaya. Itu yang menyebabkan perilaku mereka sulit untuk berkembang.

Menurut studi yang dilakukan oleh Harvard University, otak anak-anak sangat sensitif terhadap perubahan epigenetik pada masa pertumbuhan mereka. Tak heran bila orang tua cukup signifikan untuk mewariskan perilaku tertentu kepada anak-anak mereka dan bahkan dalam perbedaan skor IQ seseorang. Selain itu, lingkungan juga sangat mempengaruhi tingkat ekspresi gen tertentu. Itu sebabnya lingkungan juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan mempengaruhi DNA seseorang.

Menurut studi epigenetik; pengaruh DNA terhadap kesuksesan manusia berikut ini melalui berbagai tahapan perubahan DNA yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku dan cara berpikir manusia.

Perubahan DNA pada tingkat Gen

Perubahan DNA pada tingkat gen dapat berupa mutasi gen atau delesi gen. Mutasi gen adalah perubahan pada urutan basa nitrogen pada DNA yang dapat menyebabkan perubahan sifat atau karakteristik makhluk hidup. Perubahan pada tingkat gen tersebut dapat mempengaruhi perilaku manusia dengan cara mengubah fungsi protein yang dihasilkan oleh gen tersebut. Misalnya, mutasi gen tertentu dapat menyebabkan seseorang lebih mudah marah atau depresi.

Dampak Perubahan DNA pada Perilaku Manusia

Respon terhadap Stress dan Trauma:

Metilasi Gen FKBP5: Penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengalami trauma pada masa kanak-kanak sering memiliki perubahan epigenetik pada gen FKBP5, yang terlibat dalam respon stres tubuh. Perubahan ini dapat meningkatkan risiko gangguan seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dan depresi.

Perkembangan Otak dan Pembelajaran:

Modifikasi Histon pada Gen Memori: Proses pembelajaran dan pembentukan memori dapat mengubah metilasi dan modifikasi histon pada gen tertentu di otak. Perubahan ini membantu mengatur ekspresi gen yang penting untuk neuroplastisitas dan fungsi kognitif, perilaku sosial dan emosi.

Metilasi Gen Oksitosin Receptor (OXTR)

Penelitian menunjukkan bahwa perubahan epigenetik pada reseptor oksitosin dapat mempengaruhi perilaku sosial dan emosi. Misalnya, variasi dalam metilasi OXTR dapat dikaitkan dengan perilaku empati atau gangguan spektrum autisme.

Efek Transgenerasional

Misalnya; pengalaman stress atau trauma orang tua dapat menyebabkan perubahan epigenetik yang diwariskan ke anak. Ini akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak, meskipun bukan mereka yang mengalami trauma tsb.

Kesimpulannya: pengaruh DNA terhadap kesuksesan manusia memang tidak memiliki dampak langsung, namun bukti epigenetik menunjukan terjadinya perubahan yang signifikan pada perilaku manusia. Mempengaruhi emosi manusia dalam banyak hal, misalnya bagaimana mereka saat merespons stres, bagaimana cara mereka belajar dan berinteraksi sosial.

Meski hasil studi empirik menunjukan bahwa pengaruh DNA terhadap kesuksesan manusia berkorelasi erat – Namun penelitian epigenetik masih terus berkembang, mengingat hubungan antara genetik, lingkungan, psikologis serta perilaku manusia adalah sangat kompleks dan saling terkait.

Silahkan save dan share artikel pengaruh DNA terhadap kesuksesan manusia ini di sosial media, agar bisa menginspirasi lebih banyak orang di luar sana.

Baca artikel terkait: Tipikal otak serta pengaruh DNA terhadap kesuksesan manusia di bawah ini: