Disadari atau tidak, teknologi berbasis artificial intelligence telah mengancam eksistensi manusia, setidaknya ini terbukti dengan survei yg dilakukan Microsoft di Inggris terhadap penggunaan teknologi AI.
Hasilnya ternyata cukup mengejutkan, seperti dirilis oleh MSNBC, karena ternyata hampir dari separuh pemimpin perusahaan di Inggris mencemaskan kemungkinan bisnis mereka akan hilang dalam 5 tahun mendatang akibat kalah bersaing dengan teknologi AI.
Sektar 45% karyawan khawatir pekerjaan mereka suatu saat akan diambil alih oleh teknologi AI yg telah masuk ke segala bidang bisnis … Disadari atau tidak, perkembangan teknologi artificial intelligence sekarang memang telah mengancam eksistensi manusia itu sendiri sebagai penciptanya …,
Contohnya, 1-2 dekade silam, ribuan buruh di bagian pengecatan pabrik mobil berjaya menjadi andalan industri otomotif, namun kini tidak ada satu orangpun buruh bagian pengecatan di pabrik mobil yg masih bisa bekerja. Semuanya telah digantikan dengan robot cat berbasis teknologi AI yg bisa menghitung dengan tepat formula warna yg diperlukan, serta mampu mengecat mobil di line produksi lebih sempurna dibandingkan dengan pekerjaan tangan manusia.
Gojek dan Grab hanya dalam tempo 9 tahun telah menggusur puluhan perusahaan taksi menjadi sekarat, mendepak puluhan ribu pengojek tradisional, dan menggerus pangsa pasar iklan makanan dengan GoFood.
Namun sebaliknya, mereka juga telah melahirkan puluhan ribu pengemudi baru yg jeli melihat peluang
Sementara itu disisi lain, perusahan teknologi besar berbasis AI seperti Traveloka, Tiket. com dan sebagainya telah memaksa semua pemilik hotel, perusahaan maskapai penerbangan, pengusaha tiket, pengusaha pariwisata dan sebagainya terpaksa harus pasrah menggantungkan nasibnya di dikte oleh penjualan mereka …,
Apakah nantinya manusia mampu bersaing dengan ciptaannya sendiri untuk menghadapi perubahan yang revolusinoner dalam teknologi ?
Pada awalnya, Teknologi Artificial Intelligence yang bekerja dengan meniru kecerdasan otak manusia diciptakan oleh manusia untuk tujuan efisiensi dan efektivitas, namun ironinya teknologi itu pula yg memaksa dan mendepak manusia keluar dari persaingan …
Ya, seperti apa yang dikatakan oleh sastrawan Irlandia, Georges Bernard Shaw, bahwa kemajuan tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya perubahan, Progress is impossible without change, and those who cannot change their minds cannot change anything.
Kita memang tidak bisa menentukan masa depan kita sendiri, namun pada dasarnya semua orang bisa merubah habitsnya sendiri untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang sedang terjadi. Sampai akhirnya lambat-laun habits kita sendirilah yang akan menggiring, menuntun, dan menentukan nasib kita dikemudian hari …. Namun percayalah, dalam setiap perubahan pasti akan selalu ada peluang baru yg masih terbuka lebar.
Maka jika kita tidak mampu menentang perubahan, maka berubahlah untuk mengikuti perubahan itu sendiri …,
You can’t decide your future, but you can decide your habits, and your habits can decide your future … kalau kita tidak mampu bersaing melawan teknologi AI, maka tidak ada salahnya jika kita mulai mempelajarinya, karena pengetahuan yang kita dapat dari hasil mempelajari sesuatu, suatu saat bisa saja digunakan dan tidak akan pernah ada ruginya untuk belajar.